BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Matematika banyak memegang peran
penting dalam pemecahan masalah disetiap bidang kehidupan. Kemampuannya
menerjemahkan berbagai fenomena kehidupan dalam bahasa matematika sebagai ilmu
dasar yang harus dikuasai oleh setiap orang.
Banyak masalah dalam kehidupan kita
sehari-hari dapat dinyatakan dalam sistem persamaan. Misalnya jika seorang
pengusaha telah mengetahui harga keseluruhan bahan baku maka ia akan mampu
menghitung harga satuan bahan baku tersebut. Sebelum menyelesaikan suatu
permasalahan, terlebih dahulu permasalahan tersebut diubah menjadi model
matematika yang memuat sistem persamaan linear.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian SPLSV?
2.
Bagaimana cara menyelesaikan SPLSV ?
3.
Bagaimana Grafik himpunan penyelesaian SPLSV?
4.
Apa pengertian SPLDV?
5.
Metode apa saja yang digunakan untuk penhyelesaian SPLDV?
C. Tujuan
Penulisan
1. Dapat
mengetahui apa itu SPLSV.
2. Dapat menyelesaikan soal tentang SPLSV.
3. Dapat mengetahui Grafik himpunan
penyelesaian SPLSV.
4. Dapat mengetahui apa pengertian SPLDV.
5. Dapat mengetahui metode yang digunakan
dalam SPLDV.
BAB II
PEMBAHASAN
SPLSV DAN SPLDV
Persamaan
linear adalah persamaan yang variabel nya berpangkat paling tinggi satu.
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan linear yang memuat satu
variabel berpangkat satu.
A.
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel
merupakan sebuah konsep kalimat terbuka yang hanya memiliki sebuah variabel
berpangkat satu. Kalimat terbuka tersebut biasanya dihubungkan sengan sebuah
tanda sama dengan (=).
Contoh persamaan linear satu variabel adalah:
x - 3 = 0
3x + 2 = 8
PENTING:
Kalimat terbuka merupakan sebuah kalimat yang di
dalamnya terkandung satu atau lebih variabel yang nilai kebenarannya belum diketahui.
Contoh kalimat terbuka adalah"
X + 3 = 5
p + 2 = 7
x dan p disebut sebagai sebuah variabel.
a.
Cara
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Satu Variabel
Ada 2 cara yaitu:
Pertama:
Cara menyelesaikan persamaan linear yang pertama adalah
dengan menambahkan atau mengurangkan
masing-masing ruas (kanan dan kiri) dengan menggunakan bilangan yang sama.
Contohnya:
1. Carilah
penyelesaian dari x + 8 = 4
Cara menjawabnya:
Kita harus menghilangkan angka 8 agar tersisa variabel
x saja, karena angka 8 di dalam persamaan tersebut bernilai positif maka kita
harus menyisipkan angka negatif pada ruas kanan dan kiri menjadi:
x + 8 – 8 = 4-8
x = -4 (sangat mudah)
Kedua:
Cara kedua yang bisa kalian gunakan dalam
menyelesaikan soal persamaan linear satu variabel adalah dengan membagi
masing-masing ruas (kanan dan kiri) dengan bilangan yang sama. Contohnya:
1. Carilah
penyelesaian dari 3x/4 = 3
Cara menjawabnya:
Pertama, kalikan persamaan tersebut dengan
penyebutnya:
3x/4 . 4 = 6 . 4
3x = 24
Setelah itu, bagi kedua ruas tersebut dengan koefisien
dari x , dalam soal tersebut adalah 3
3x/3 = 24/3
x = 8
Cukup panjang tapi tidak begitu sulit untuk
diselesaikan.
A.
Pengertian Persamaan Linear Dua variabel
Persamaan linear dua variabel adalah
persamaan linear yang memiliki dua variabel, dengan pangkat masing-masing
variabel adalah satu. Persamaan Linear Dua Variabel memiliki bentuk umum :
ax + by = c
Dengan a, b, dan c adalah konstanta, x dan y adalah variabel
contoh :
a. x – y =0
b. 2m + n =4
Misalkan akan dicari penyelesaian dari 2m+n=4.
1.
Bila m = 0, maka 0 + n
= 4 Penyelesaiannya adalah (0,4)
- Bila m = 1, maka 2.1 + n = 4, sehingga n=2, Penyelesaiannya adalah (1,4).
- Bila m = 2, maka 2.2 + n =4, sehingga n=0, Penyelesaiannya adalah (2,0).
a. Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah dua buah persamaan linear dua variabel yang mempunyai satu
penyelesaian.
Bentuk umumnya seperti berikut :
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
Dengana1, b1, a2, b2 adalah
koefisienserta x dan y adalah variabel
Contoh :
x – y =4 … (i)
x + y =6 … (ii)
Persamaan (i) dan
(ii) disebut sistem persamaan linear dua variabel karena kedua persamaan
tersebut memiliki satu penyelesaian yaitu (5,1)
b. Penyelesaian
Sistem persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan
linear dua variabel dapat diselesaikan dengan :
1. Metode substitusi
Bila menggunakan metode subtitusi
kita dapat menggantikan suatu variabel dengan variabel dari persamaan lain.
Contoh :
2x – y = 6 ……..(i)
x + y = 3 ……..(ii)
Contoh :
2x – y = 6 ……..(i)
x + y = 3 ……..(ii)
Langkah awal
Ubahlah salah satu persamaan dalam bentuk X = …. Atau y = ….
Dari persamaan (i), kita dapat memperoleh : 2x – 6 = y
Ubahlah salah satu persamaan dalam bentuk X = …. Atau y = ….
Dari persamaan (i), kita dapat memperoleh : 2x – 6 = y
Langkah kedua
Subtitusikan persamaan diatas ke perssamaan (ii) sehingga diperoleh :
x + (2x – 6) = 3
3x – 6 = 3
3x = 9
x = 3
Subtitusikan persamaan diatas ke perssamaan (ii) sehingga diperoleh :
x + (2x – 6) = 3
3x – 6 = 3
3x = 9
x = 3
Langkah Ketiga
Nilai x = 3 disubtansikan ke persamaan (i) atau ke persamaan (ii).
Misalkan x = 3 disubtansikan ke persamaan (i), diperoleh :
2.3 – y =6
6 – y = 6
y = 6-6
y = 0
Nilai x = 3 disubtansikan ke persamaan (i) atau ke persamaan (ii).
Misalkan x = 3 disubtansikan ke persamaan (i), diperoleh :
2.3 – y =6
6 – y = 6
y = 6-6
y = 0
2. Metode eliminasi
Metode eliminasi
dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu variabel. Contoh diatas dapat
diselesaikan menggunakan metode eliminasi berikut.
Contoh :
2x – y = 6 …. (i)
x + y = 3 …. (ii)
Langkah awal
mulailah dengan menghilangkan variabel x
2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
mulailah dengan menghilangkan variabel x
2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3 y = 0
y = 0
y = 0
Langkah Kedua
hilangkan variabel y
2 x – y = 6
x + y = 3
3x = 9
x = 3
jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0, ditulis HP = {(3,0)}
hilangkan variabel y
2 x – y = 6
x + y = 3
3x = 9
x = 3
jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0, ditulis HP = {(3,0)}
3. Metode Grafik
Dengan metode grafik, kita harus menggambar grafik dari kedua
persamaan, kemudian titik potong kedua grafik tersebut merupakan penyelesaian
dari sistem persamaan linear dua variabel.
Contoh :
2x – y = 6
x + y = 3
2x – y = 6
x + y = 3
Langkah awal
gambarlah grafik persamaan 2x – y = 6.
kita harus menentukan terlebih dahulu titik potong grafik terhadap sumbu X dan sumbu Y.
1) titik potong terhadap sumbu X, maka y= 0
2x – y = 6
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
gambarlah grafik persamaan 2x – y = 6.
kita harus menentukan terlebih dahulu titik potong grafik terhadap sumbu X dan sumbu Y.
1) titik potong terhadap sumbu X, maka y= 0
2x – y = 6
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
2) titik potong terhadap sumbu Y,
maka x = 0.
x + y = 3
0 + y = 3
y = 3
titik potong terhadap Y adalah (0,3).
x + y = 3
0 + y = 3
y = 3
titik potong terhadap Y adalah (0,3).
4. Metode campuran dari
metode eliminasi dan substitusi
Cara menyelesaikan
sistem persamaan linear dua variabel dapat dilakukan dengan metode campuran
dari eliminasi dan subtitusi.
Contoh :
2x – y = 3 ….. (i)
x + y = 3 ….. (ii)
Langkah awal : metode eliminasi
hilangkan variabel x
2x – y = 6 |x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3y = 0
y = 0
hilangkan variabel x
2x – y = 6 |x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 |x 2 | 2x + 2y = 6
-3y = 0
y = 0
Langkah kedua : metode subtitusi
masukkan nilai y = 0 ke persamaan (i) atau ke persamaan ke (ii), misalkan nilai y = 0 dimasukkan ke persamaan (i).
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
jadi, penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel diatas adlah x = 3 dan y = 0, dituliskan HP = {(3,0)}
masukkan nilai y = 0 ke persamaan (i) atau ke persamaan ke (ii), misalkan nilai y = 0 dimasukkan ke persamaan (i).
2x – 0 = 6
2x = 6
x = 3
jadi, penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel diatas adlah x = 3 dan y = 0, dituliskan HP = {(3,0)}
c. Penggunaan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penggunaan sistem persamaan linear satu variabel juga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh :
harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp. 25. 000,00. harga 2 buah buku tulis dan 7 buah pensil adalah Rp. 29.000,00. berapakah harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil ?
harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp. 25. 000,00. harga 2 buah buku tulis dan 7 buah pensil adalah Rp. 29.000,00. berapakah harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil ?
jawab:
Misalkan, harga sebuah buku tulis dilambangkan x dan harga sebuah pensil dilambangkan y.
Dengan demikan diperoleh :
4x + 3y = Rp25.000,00 …. (i)
2x + 7y = Rp 29.000,00 …. (ii)
Misalkan, harga sebuah buku tulis dilambangkan x dan harga sebuah pensil dilambangkan y.
Dengan demikan diperoleh :
4x + 3y = Rp25.000,00 …. (i)
2x + 7y = Rp 29.000,00 …. (ii)
Misalkan sistem persamaan linear dua variabel diatas akan diselesaikan
dengan metode eliminasi.
Langkah awal
Hilangkan variabel x
4x + 3y = 25.000|x 1|4x + 3y = 25.000
2x + 7 y = 29.000|x 2|4x+14y = 58.000
-11 y = – 33.000
Hilangkan variabel x
4x + 3y = 25.000|x 1|4x + 3y = 25.000
2x + 7 y = 29.000|x 2|4x+14y = 58.000
-11 y = – 33.000
y = 3. 000
Langkah kedua
kita dapat menggunakan metode substitusi.
Masukkan nilai y = 3. 000 ke salah satu persamaan. Misalkan (i), diperoleh :
4x + 3.3000 = 25.000
4x = 25.000 – 9.000
x = 4.000
kita dapat menggunakan metode substitusi.
Masukkan nilai y = 3. 000 ke salah satu persamaan. Misalkan (i), diperoleh :
4x + 3.3000 = 25.000
4x = 25.000 – 9.000
x = 4.000
Dengan demikian,
diperoleh bahwa harga sebuah buku tulis adalah Rp4.000,00 dan harga sebuah
pensil adalah Rp3.000,00. harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah :
= 2. 12.Rp4.000,00 + 4.12.Rp3.000,00
= 24. Rp4.000,00 + 48.Rp3.000,00
= Rp96.000,00 + Rp144.000,00
=Rp240.000,00
= 2. 12.Rp4.000,00 + 4.12.Rp3.000,00
= 24. Rp4.000,00 + 48.Rp3.000,00
= Rp96.000,00 + Rp144.000,00
=Rp240.000,00
Jadi harga 2 lusin
buku tulis dan 4 lusin pensil adalah Rp240.000,00
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada dua
aturan dalam menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Satu Variabel untuk mempermudah pengerjaan yakni:
1.
Menambah atau mengurangi kedua ruas
dengan bilangan yang sama.
2.
Mengalikan atau membagi kedua ruas
dengan bilangan yang sama.
Menyelesaikan
sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan salah satu metode
Eliminasi yang dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu variabel metode adalah dengan mengurangkan kedua persamaan
sampai diperoleh salah satu koefisien variabelnya sama dengan nol maka variabel
tersebut hilang. Sehingga lebih mudah dan cepat dalam menyelesaikan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Daftar
Pustaka
Cholik A,M,dkk.2004.Matematika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.
Cunayah Cucun, dkk. 2009.Pelajaran Matematika Bilingual Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Bandung:
Yrama Widya
Untoro Joko, Drs.Rumus
Lengkap Matematika SMP, Jakarta Selatan : Wahyu Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar